Apakah sama Sosiopat dengan Psikopat??

Anda mungkin pernah mendengar istilah psikopat dan sosiopat untuk menggambarkan seseorang yang terlihat baik tetapi ternyata berperilaku aneh dan kejam.

Keduanya merupakan gangguan psikologis yang merefleksikan gangguan kepribadian, tetapi Psikopat dan Sosiopat adalah dua kondisi berbeda.

Sosiopat

Ketika melakukan kejahatan, baik kekerasan atau non-kekerasan, sosiopat akan bertindak lebih atas paksaan, kurang sabar, mudah menyerah, dan kurang perencanaan terperinci.

Saat seorang sosiopat mencoba untuk memenangkan seseorang, misalnya dalam hubungan romantis, mereka mungkin menggunakan teknik love bombing, yang berarti mencoba untuk bersikap amat sangat baik demi mendapatkan apa yang diinginkan

Love bombing akan dilakukan pada awal hubungan, juga saat orang yang didekati mulai dirasa menarik diri. Ini menyeramkan karena cinta dan kasih sayang itu tidak asli, tetapi hanya untuk bertahan dalam situasi yang tidak sehat.

Umumnya kondisi sosiopat dapat terdiagnosis pada usia 18 tahun keatas. Namun, sebelum usia 15 tahun, orang dengan sosiopat biasanya pernah melakukan pelanggaran hukum berulang, berbohong dan menipu, mengabaikan keselamatan diri sendiri atau orang lain.

Sosiopat cenderung tidak berpendidikan daripada psikopat, tidak dapat mempertahankan pekerjaan tetap atau tinggal di satu tempat untuk waktu yang lama.

Psikopat

Pada psikopat, dapat dianggap sebagai bentuk sosiopat yang lebih parah, juga banyak gejala.

Oleh karena itu, semua psikopat adalah sosiopat, tetapi sosiopat tidak selalu psikopat.

Sifat psikopat antara lain kurang empati, kurang keterikatan emosional yang mendalam, narsistik, tidak jujur, dan manipulatif.

Gambaran dari psikopat adalah gangguan kepribadian anti-sosial turun temurun atau bawaan lahir. Sedangkan sosiopat terjadi dari hasil dari cedera otak, pelecehan, atau pengabaian pada masa kanak-kanak.

Psikopat tidak dapat membentuk ikatan emosional atau merasakan empati nyata terhadap orang lain. Psikopat cenderung agresif dan predator. Mereka memandang orang lain sebagai objek untuk hiburan.

Pada dasarnya, psikopat dan sosiopat memiliki sejumlah karakter yang mirip, misalnya kurang empati terhadap orang lain, kurang rasa bersalah, mengabaikan hukum, dan kecenderungan untuk melakukan kekerasan.

Psikopat lebih unggul dalam merencanakan kejahatan karena mampu membuat strategi yang lebih baik dan lebih sulit untuk diketahui orang lain.

Kemudian, meski psikopat dan sosiopat cenderung berpotensi jadi pembunuh berantai, perlu diingat bahwa tidak semua pembunuh berantai adalah psikopat atau sosiopat.

Apa itu Axienty? Kenali Tanda-tanda Axienty

Anxiety disorder adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki kecemasan berlebihan yang diikuti rasa takut dan khawatir yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. … Gangguan kesehatan ini sangat umum ditemui. Hampir setiap orang pernah mengalaminya.

5 Tanda Anda Memiliki Axienty

1. Sulit Tidur

Sulit tidur seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan yang terjadi pada tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental. Pasalnya, sulit tidur hampir selalu terjadi pada seseorang yang sedang dilanda stres, tertekan, cemas, dan depresi. Meski begitu, kalau kamu tidak bisa tidur selama berhari-hari karena perasaan khawatir tanpa sebab, bisa jadi kamu telah mengidap anxiety disorder.

2. Rasa Tegang Pada Otot

Seseorang yang mengidap gangguan kecemasan akan sering mengalami tegang otot di beberapa bagian tubuhnya, seperti misalnya otot rahang yang mengeras dan sering mengepalkan tangan hingga gemetar. Ironisnya, terjadinya tanda anxiety disorder ini justru tidak disadari oleh pengidapnya hingga beberapa waktu kemudian. Ini menjadi cara bagi para pengidap untuk mengontrol rasa cemas yang berlebihan.

3. Rasa Takut yang Tidak Wajar

Setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap suatu hal, seperti takut pada hewan atau benda tertentu, takut terbang, dan lain sebagainya. Rasa takut yang berlebihan dan tak wajar ini akan menuju ke arah fobia. Sebenarnya, fobia menjadi tanda anxiety disorder yang cukup serius, karena para pengidapnya cenderung merasa takut secara berlebihan terhadap suatu hal

4. Sering Panik

Kamu sering mendapati diri merasa panik secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas? Kamu perlu waspada, karena serangan panik juga menjadi salah satu gejala dari gangguan kecemasan. Biasanya, kondisi ini diikuti oleh jantung yang berdebar kencang, keluarnya keringat dingin pada tubuh, juga nyeri di bagian dada dan perut. Gejala ini bisa terjadi berulang kali dalam kurun waktu tertentu.

5. Rasa Trauma

Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Anxiety Disorder mengemukakan bahwa salah satu tanda anxiety disorder yang sering terjadi adalah munculnya rasa trauma pada diri para pengidap. Umumnya, para pengidap akan sebisa mungkin menghindari semua hal yang bisa memicu munculnya rasa trauma tersebut agar tidak merasa ketakutan akan mengalami kejadian serupa.