Setelah Ibunya menghabiskan sarapan nya, Ibunya bergegas ke kamar Zeneb dan Zafran untuk menjaga Zelina (kecil). Tak selang beberapa lama Zeneb ke kamarnya karena kue yang sedang dibuatnya sudah hampir selesai. Zelina mulai terdiam dalam nangisnya di pangkuan Ibunya.
Sore harinya Zeneb, Zelina (kecil) dan Ibunya pergi untuk mengantarkan kue pesanan yang sudah ditunggu. Sewaktu di jalan setelah mengantarkan pesanan kue, lalu mereka pergi ke toko mainan dan membeli mainan untuk Zelina (kecil). Tak lama setelah membeli mainan, Ibunya (Zelina) melihat si kakek yang waktu itu pernah bertemu dengannya saat dia berada di tubuhnya Raya.
Zelina lalu menghampirinya dan bertanya, “Bagaimana bisa sekarang aku berada di tubuh Ibunya Zeneb?” tanya Zelina.
Sang kakek pun menjawab,” Kamu akan melihat bagaimana perjuangan Ibu mu saat kamu masih kecil. Semoga itu bisa membuat kamu lebih mengenal Ibu mu lagi.”
“Iya kek, aku sadar apa yang aku lakukan selama ini terhadap Ibu ku itu salah. Aku merasa menyesal melakukan semua itu. Aku sudah melihat bagaimana pengorbanan yang dilakukan Ibu ku selama ini.” Ujar Zelina
Tiba-tiba Zeneb menghampiri Ibu nya yang sedari tadi menghilang. “Ibu, kenapa kamu berada disini?” Ibu nya terkaget karena mendegar suara Zeneb, “ahh tidak tadi aku melihat seseorang yang pernah ku kenal.” Ujar ibunya. Lalu mereka bergegas menuju rumah karena hari semakin gelap.
Sesampainya dirumah, mereka membuka mainan yang tadi sudah dibeli untuk Zelina (kecil). Terlihat Zelina (kecil) sangat senang di belikan mainan baru. Zelina merangkak mengambil mainan yang berada diatas meja lalu berdiri.
“Cucu nenek ternyata sudah mulai bisa berdiri ya.” Ujar Zelina
“Iya nekk, aku mau ambil mainan diatas meja itu.” Zeneb berbicara menggantikan suara Zelina (kecil) lalu tertawa pelan.
Zelina (kecil) yang sudah mengambil mainanya langsung di tuntun oleh Zeneb untuk berjalan pelan. Zeneb memegang erat Zelina (kecil) agar tidak jatuh.
Tiba-tiba ketika Zelina (kecil) berjalan, lalu dia berbicara “..??..”