Phobia : Claustrophobia

Claustrophobia adalah phobia pada tempat sempit

Claustrophobia adalah ketakutan tidak beralasan pada ruang tertutup atau ruang sempit. Wajar untuk merasa takut terjebak ketika ada ancaman atau bahaya, namun orang-orang yang memiliki claustrophobia menjadi takut dalam situasi di mana tidak ada bahaya yang jelas atau realistis. Ketika pergi ke luar, mereka akan menghindari ruang tertutup atau sempit, seperti lift, terowongan, dan toilet umum.

Apa penyebab claustrophobia?

Phobia ruang tertutup ini umumnya adalah hasil dari pengalaman masa lalu seseorang (biasanya pada masa kanak-kanak) yang menyebabkan mereka mengasosiasikan ruang kecil dengan perasaan panik atau berada dalam bahaya. Contoh jenis-jenis pengalaman masa lalu, yaitu:

  • Jatuh ke dalam kolam renang dan tidak bisa berenang
  • Berada di keramaian dan terpisah dengan orangtua atau kelompok
  • Merangkak ke dalam terowongan dan tersesat atau terjebak

Pikiran yang menghubungkan ruang tertutup atau sempit dengan keadaan bahaya akan menyebabkan tubuh bereaksi sesuai dengan apa yang ia pikirkan.

Gejala claustrophobia

Serangan panik adalah hal yang umum di kalangan penderita phobia tempat tertutup. Mereka bisa menjadi sangat ketakutan dan frustasi, dan gejala seringkali terjadi tanpa peringatan. Selain kecemasan yang luar biasa, serangan panik juga bisa menyebabkan gejala fisik seperti:

  • Berkeringat
  • Gemetar
  • Gejala panas atau kedinginan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Denyut jantung cepat
  • Nyeri atau sesak di dada
  • Mual
  • Sakit kepala dan pusing
  • Perasaan ingin pingsan
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Mulut kering
  • Keinginan untuk pergi ke toilet
  • Telinga berdengung
  • Merasa bingung atau disorientasi

Jika Anda memiliki claustrophobia parah, Anda mungkin juga mengalami gejala psikologis seperti:

  • Ketakutan akan kehilangan kontrol
  • Ketakutan akan pingsan
  • Merasa ngeri
  • Ketakutan akan mati   

Phobia : Ablutophobia

Ablutophobia (si phobia unik) phobia takut mandi.

Takut mandi? Tentunya hal ini menjadi hal yang sangat tabu, terutama di negara seperti Indonesia yang mayoritas masyarakatnya menerapkan kebiasaan mandi dua kali sehari. Meskipun aneh, tapi ablutophobia atau fobia terhadap mandi adalah hal yang nyata. 

Apa itu Ablutophobia?

Ablutophobia adalah ketakutan yang tidak wajar untuk mandi, membersihkan diri, atau mencuci. Kondisi ini merupakan gangguan kecemasan yang termasuk dalam kategori fobia spesifik.

Fobia spesifik sendiri merupakan ketakutan irasional yang berpusat di sekitar situasi tertentu. Kondisi ini jarang terjadi, tapi termasuk ke dalam kondisi yang cukup serius karena dapat merepotkan kehidupan sehari-hari apabila tidak ditangani. Dan fobia ini biasanya terjadi pada anak-anak dan wanita.

Penyebab Ablutophobia

Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin menjadi penyebab ablutophobia:

  • Peristiwa masa lalu yang traumatis. Peristiwa ini bisa dialami sendiri atau Anda sekedar menyaksikannya langsung maupun dari media lain seperti film.
  • Berkembang dari ketakutan orang lain. Apabila Anda menyaksikan orang terdekat Anda memiliki ketakutan terhadap suatu hal, Anda juga dapat memiliki ketakutan yang sama, terutama jika Anda menyaksikannya di masa kecil.
  • Perubahan fungsi otak. Cedera dan penuaan juga dapat menyebabkan perubahan fungsi otak yang dapat memicu ablutophobia.
  • Kebiasaan masa kecil. Anak kecil cenderung menghindari waktu mandi, karena takut atau alasan sederhana lainnya, kebiasaan ini dapat terbawa hingga dewasa dan menyebabkan ablutophobia.

Gejala Ablutophobia

Seseorang dengan ablutophobia sangat kesulitan untuk mandi dan membersihkan diri. Mereka cenderung berusaha untuk menyamarkan bau badannya dengan cara lain seperti menggunakan banyak deodorant atau parfum.

Gejala fisik dari ablutophobia meliputi:

  • Denyut nadi cepat
  • Sulit bernapas
  • Pusing hingga kehilangan kesadaran
  • Tiba-tiba merasa panas atau dingin
  • Sesak napas
  • Gemetar
  • Berkeringat
  • Mual
  • Mulut kering

Gejala ini dapat muncul ketika seseorang dengan ablutophobia dipaksa untuk mandi. Bahkan seseorang dengan ablutophobia dapat merasa cemas hanya karena berpikir tentang mandi.

Seorang dengan ablutophobia mungkin saja berpikir dirinya akan mengalami kejadian buruk seperti mengalami gangguan saraf, pingsan, atau bahkan mati jika mereka mandi.

Phobia : Xanthophobia

Xanhophobia adalah phobia terhadap warna kuning.

Semua hal yang ada di dunia ini tentu memiliki warna. Bahkan, banyaknya pilihan warna yang ada membuat setiap orang memiliki warna kesukaan tersendiri. Tapi hal ini tidak berlaku bagi penderita Xanthophobia. Xanthophobia merupakan phobia paling aneh yang pertama,  phobia ini disebabkan oleh warna kuning. Pengidap Xanthophobia akan berteriak-teriak saat melihat semua yang berwarna kuning dan saat mendengar kata kuning karena rasa takut yang berlebihan terhadap warna yang identik dengan pisang dan matahari ini. Biasanya hal ini dipicu oleh trauma masa lalu yang menakutkan atau mengejutkan dari penderita yang melibatkan warna kuning.

Phobia atau gangguan anxietas fobik merupakan rasa ketakutan yang berlebihan pada suatu hal atau fenomena. Ketakutan yang terjadi bersifat irrasional dan tidak masuk akal. Hal ini terjadi karena penderita phobia memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat subjek phobia (sumber ketakutan). Misalnya seorang yang berbadan besar dan kekar takut akan suatu hal yang kecil misalnya tikus. Tikus memang binatang yang menjijikkan, namun bagi sebagian orang tikus bukanlah masalah berarti yang dapat menyebabkan ketakutan.

Penderita phobia menggunakan bahasa rasa dalam melihat sumber ketakutan tersebut. Dalam kasus di atas, orang yang berbadan besar dan kekar melihat tikus sebagai sesuatu yang besar, menakutkan, menjijikkan, atau bahkan mengancam. Berbeda halnya dengan pengamat phobia (orang yang melihat penderita phobia), mereka menggunakan bahasa logika dalam melihat hal tersebut.

Phobia sendiri seringkali terjadi akibat adanya pengalaman buruk atau trauma di masa lalu. Namun hanya mengalami sesuatu yang buruk tidaklah cukup untuk menjadi phobia. Untuk bisa menyebabkan phobia, setidaknya hal buruk tersebut harus menjadi fiksasi, yakni suatu keadaan dimana mental seseorang menjadi terkunci yang terjadi akibat ketidakmampuan orang yang bersangkutan dalam mengendalikan rasa takutnya. 

Phobia : Peladophobia

Apa itu Peladophobia?

Ada pria yang memilih untuk tidak menumbuhkan rambutnya karena menurutnya itu adalah mode yang disukai. Tapi ada sebagian orang yang memiliki rasa takut pada kepala botak, rasa takut inilah yang disebut Peladophobia.

Ketika melihat kepala yang botak, orang yang mengidap peladophobia ini akan seketika merasa takut dan cemas kemudian menghindar dan menjauhi orang yang memiliki kepala botak.

orang yang merasa takut mungkin tidak dapat menjelaskan tindakan mereka, namun mereka juga tidak dapat mengendalikan rasa takut yang muncul secara tiba-tiba.

Penyebab Peladophobia

Phobia ini kemudian dapat dipicu oleh sebuah peristiwa yang terkait pada masa lalu, misalnya dari masa kecil seseorang. Kombinasi peristiwa masa lalu, faktor keturunan dan reaksi kerja otak yang bisa menyebabkan phobia.

Misalkan di masa lalu seseorang kehilangan orang terkasih akibat penyakit kanker yang diderita. Kanker merupakan penyakit yang mengerikan. Kemoterapi dan radiasi sering digunakan dalam pengobatan. Dalam proses pengobatan tersebut, pasien akan kehilangan rambutnya secara perlahan-lahan.

Nah seseorang tersebut mungkin saja menjadi trauma karena peristiwa itu dan menjadi takut setiap kali ia melihat orang dengan kepala botak. Hal ini juga dapat menjadi sumber sejati rasa takut seseorang. Cukup aneh tapi nyata

Gejala Peladophobia

Jika seorang peladophobia bertemu atau melihat seseorang yang memiliki kepala botak, maka rasa takut tiba-tiba langsung muncul, kecemasannya juga meningkat, gemetaran, mual, panik, dan akan segera menghindar untuk menjauhi orang dengan kepala botak.

Cara Mengatasi Peladophobia

Kebanyakan orang yang mengalami phobia biasanya mengkonsumsi obat yang dapat meredakan dan mengobati rasa takut dan kecemasan yang berlebihan. Itu bisa menjadi salah satu alternatif pengobatan untuk menyembuhkan phobia seseorang.

Tremor? Apakah Berbahaya

Tremor adalah gerakan ritmis yang tidak disengaja dan tidak dapat dikendalikan, biasanya terjadi di tangan, kepala, kaki, bahkan perut. terjadi karena fungsi otak yang mengatur pergerakan sedang mengalami gangguan.

Gejala Tremor yang harus Diwaspadai

Meski jarang menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa, tetapi ada beberapa gejala tremor yang wajib diwaspadai. Sebab, bisa jadi tremor yang muncul merupakan gejala dari penyakit tertentu, misalnya penyakit degeneratif seperti Parkinson. Gemetar ini biasanya terjadi secara berulang dan tanpa disengaja. Meski sering menyerang tangan dan kepala, tetapi tremor juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti kaki, perut, bahkan gemetar pada suara yang dikeluarkan.  

Meski jarang mengancam nyawa, tremor yang muncul bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Orang yang mengalami gemetar mungkin akan merasa kesulitan untuk menulis, menyetir, menggambar, atau sekadar menggenggam barang-barang kecil. Secara umum, tremor disebabkan oleh gangguan pada bagian otak yang berfungsi untuk mengatur pergerakan otot. Gemetar bisa muncul begitu saja tanpa diketahui penyebabnya, tetapi pada beberapa kasus tremor bisa saja dipengaruhi oleh kondisi tubuh. 

Tangan gemetar atau terjadi secara berulang harus diwaspadai karena bisa menjadi tanda penyakit tertentu. Tremor bisa menjadi tanda penyakit Parkinson, yaitu penyakit kronis yang mengganggu fungsi otak dan koordinasi gerakan tubuh. Penyakit ini menyebabkan pengidapnya mengalami tremor, bahkan saat sedang tidak melakukan apapun atau saat otot sedang tidak digunakan. Tremor akibat penyakit Parkinson cenderung akan berkurang saat pengidapnya melakukan gerakan.

Penyakit saraf yang satu ini bisa memburuk dan memengaruhi bagian otak yang berfungsi mengoordinasi gerakan tubuh. Kemudian menyebabkan pengidapnya menjadi sulit untuk mengatur gerakan tubuh, pada kondisi tertentu. Gejala tremor pada pengidap Parkinson bisa menyebabkan kesulitan berbicara, berjalan, dan menulis. Penyakit ini berkembang dan dibagi ke dalam beberapa tahap  atau stadium.

Apa itu Axienty? Kenali Tanda-tanda Axienty

Anxiety disorder adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan penderitanya memiliki kecemasan berlebihan yang diikuti rasa takut dan khawatir yang akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. … Gangguan kesehatan ini sangat umum ditemui. Hampir setiap orang pernah mengalaminya.

5 Tanda Anda Memiliki Axienty

1. Sulit Tidur

Sulit tidur seringkali dikaitkan dengan masalah kesehatan yang terjadi pada tubuh, baik kesehatan fisik maupun mental. Pasalnya, sulit tidur hampir selalu terjadi pada seseorang yang sedang dilanda stres, tertekan, cemas, dan depresi. Meski begitu, kalau kamu tidak bisa tidur selama berhari-hari karena perasaan khawatir tanpa sebab, bisa jadi kamu telah mengidap anxiety disorder.

2. Rasa Tegang Pada Otot

Seseorang yang mengidap gangguan kecemasan akan sering mengalami tegang otot di beberapa bagian tubuhnya, seperti misalnya otot rahang yang mengeras dan sering mengepalkan tangan hingga gemetar. Ironisnya, terjadinya tanda anxiety disorder ini justru tidak disadari oleh pengidapnya hingga beberapa waktu kemudian. Ini menjadi cara bagi para pengidap untuk mengontrol rasa cemas yang berlebihan.

3. Rasa Takut yang Tidak Wajar

Setiap orang pasti memiliki rasa takut terhadap suatu hal, seperti takut pada hewan atau benda tertentu, takut terbang, dan lain sebagainya. Rasa takut yang berlebihan dan tak wajar ini akan menuju ke arah fobia. Sebenarnya, fobia menjadi tanda anxiety disorder yang cukup serius, karena para pengidapnya cenderung merasa takut secara berlebihan terhadap suatu hal

4. Sering Panik

Kamu sering mendapati diri merasa panik secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas? Kamu perlu waspada, karena serangan panik juga menjadi salah satu gejala dari gangguan kecemasan. Biasanya, kondisi ini diikuti oleh jantung yang berdebar kencang, keluarnya keringat dingin pada tubuh, juga nyeri di bagian dada dan perut. Gejala ini bisa terjadi berulang kali dalam kurun waktu tertentu.

5. Rasa Trauma

Sebuah studi yang dimuat dalam Journal of Anxiety Disorder mengemukakan bahwa salah satu tanda anxiety disorder yang sering terjadi adalah munculnya rasa trauma pada diri para pengidap. Umumnya, para pengidap akan sebisa mungkin menghindari semua hal yang bisa memicu munculnya rasa trauma tersebut agar tidak merasa ketakutan akan mengalami kejadian serupa.

Haphephobia? ketakutan yang aneh

Berbagai macam rasa ketakutan yang aneh dan tidak masuk akal ada di dunia ini, salah satunya adalah haphephobia.

Haphephobia?

Haphephobia adalah rasa takut dan kecemasan yang dapat sangat mengganggu kehidupan seseorang yang memilikinya, yang dipicu oleh sentuhan.  Penderita biasanya akan terlihat cemas, tidak nyaman, berkeringat, bahkan panik hebat jika ia disentuh oleh orang lain. Tidak bisa sembarang orang bisa menyentuhnya. Hal ini terjadi karena sentuhan dianggap memasuki atau melanggar ruang privasi miliknya.

Penderita phobia ini kemungkinan mengalami kejadian yang membuatnya trauma, biasa terjadi pada korban pelecehan atau kekerasan fisik di masa lalu sehingga dirinya menimbulkan respon negatif ketika mengalami sentuhan, meski hanya sebuah tepukan biasa saja.

Penyebab sesorang takut disentuh?

Rasa trauma terhadap kehidupan nyata pada masa lalu mereka dan memicu respon yang sangat berlebihan. Karena otak manusia sebagian besar sibuk membuat asosiasi selama hidupnya, menyentuh atau disentuh dikaitkan dengan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan dalam pikiran haphephobic tersebut. Ini bisa disebabkan karena mereka pernah menjadi korban perkosaan mengerikan, penyerangan, atau penganiayaan yang menyebabkan takut disentuh.

mungkin respon yang terjadi adalah reaksi jijik ketika disentuh. Ini bisa menjadi masalah dari orang yang ingin memiliki ruang personal yang ketat dan perasaan takut jika sesorang melanggar batasan privasinya. Anda bisa menemukannya dalam beberapa kasus pada penderita autisme.

Beberapa gejala phobia sentuhan

  1. Menghindari keramaian dan sekumpulan orang atau kelompok
  2. Takut bersentuhan dengan lawan jenis
  3. Ketakutan dan cemas jika ada gerakan ingin menyentuh dari orang lain
  4. Adanya serangan panik dengan beberapa tanda fisik seperti peningkatan detak jantung, menggigil, berkeringat, pingsan, muntah.

Cara untuk mengatasi haphephobia

kita tahu ada banyak jenis fobia. Pengobatan yang paling populer untuk fobia adalah untuk menemui seorang psikolog, psikiater, hipnoterapis. Ahli hipnotis juga dapat mencoba membantu orang mengatasi fobia atau memahami apa yang menyebabkan masalah sehingga dapat diselesaikan.

Dengan bantuan seorang spesialis terlatih, penderita akan diubah alam bawah sadarnya. Ketika alam bawah sadar dibuka, ini berpotensi untuk menemukan masalah yang memicu fobia mereka, dan memperkenalkan ide-ide baru dan saran positif. Kemudian dapat digunakan untuk membantu membuat perubahan yang diinginkan, salah satunya mengatasi ketakutan sentuhan.